Selasa, 10 September 2019

Pengalaman Membuat Surat Keterangan Berbadan Sehat Jasmani dan Rohani serta Bebas Narkoba di RSU Pirngadi Medan

Tanggal 26 Juli 2019, sekitar jam 9 pagi saya mendapat WA dari bagian kepegawaian kampus untuk melengkapi berkas salah satunya adalah mengurus surat kesehatan jasmani, rohani serta bebas narkoba di rumah sakit pemerintah. Mmmm.......... kebetulan saya mempunyai kenalan di RSU Pirngadi, namanya bu Taing, seorang perawat senior yang cukup terkenal dan disegani. Saya janjian dengan beliau untuk bertemu di hari Senin, dengan maksud untuk mempermudah urusan saya. Biar kalau petugasnya galak atau tidak ramah, paling tidak bisa segan karena saya menggandeng Bu Taing hahaha.

Senin tanggal 30 Juli 2019, jam 8.10 saya sudah sampai di RSU Pirngadi dengan harapan biar dapat parkir. U know kan Pirngadi gimana. Alhamdulillah, masih dapat tempat parkir. Setelah membayar parkir Rp 5000, ternyata pagi ini para pegawai RSU sedang melaksanakan upacara bendera. Jadi saya menunggu Bu Taing dulu. Setelah bertemu bu Taing, kami bertemu petugas dan menanyai langkah-langkah apa yang harus kami lakukan. Here we go!


Langkah pertama yang dilakukan adalah mendaftar mau MCU (medical check up). Di ruangan ini, sudah ramai sekali orang. Dalam hati saya, dari jam berapa lah mereka di sini? Waktu itu saya melihat jam  8.40. Dengan kekebalan diplomatik Bu Taing, saya tidak perlu mengambil nomor antrian. Bu Taing menyodorkan KTP saya kepada petugas untuk di cek. Kebetulan saya pernah mendaftar di RSU Pirngadi, jadi tidak perlu mengambil waktu lama untuk mencari data saya yang lama. Setelah itu dapat slip bukti bayar warna putih dan pink. Biayanya Rp 15.000. Buat kalian yang tidak punya Bu Taing, sepertinya harus sabar ngantri ya guys.

 
Langkah kedua kami kembali ke petugas yang akan mengurus surat-surat ini. Kita sebut saja nama beliau Petugas S. Petugas S meminta foto kopi KTP saya dan pas foto 3x4 = 3 lembar, kemudian menyuruh saya mengisi form dan memastikan nama saya tidak salah. 

Langkah ketiga saya dan bu Taing ke lantai 3 untuk memeriksa air pipis (bebas narkoba). Biaya untuk lab bebas narkoba adalah Rp160.000. Saya pipis di WC yang kondisinya jelek banget :( Kemudian saya serahkan botol kecil berisi air pipis tadi ke petugas lab.

Langkah keempat, kami turun ke bawah memberikan slip bukti pembayaran bebas narkoba ke petugas S. Kemudian saya di suruh mengisi 175 pertanyaan untuk surat sehat rohani sambil menunggu hasil lab narkoba sekitar 15 menit. 170 soal berisi pertanyaan dengan indikator. Soalnya lucu-lucu deh. Pokoknya soal kejiwaan kita. Ketika saya mengisi ini, saya teringat pengalaman teman-teman saya bahkan ada teman saya seorang Psikolog memberikan klu dalam menjawab soal seperti ini kita tidak perlu terlalu PD dan berambisi. 5 soal lagi adalah soal essay, ada juga disuruh menggambar. 


Setelah selesai mengisi  175 pertanyaan dan mengembalikannya kepada petugas S, langkah kelima, saya disuruh naik ke lantai 4 untuk diperiksa berat badan, tinggi badan, dan tensi darah, kemudian ke kasir membayar Rp 30.000. Tak lama kelar deh surat keterangan jasmani yang menerangkan kondisi kesehatan saya. Di surat ini, kita sendiri yang menulis nama kita. 


Langkah ke enam, saya dan bu Taing turun satu lantai ke lantai 3, untuk mengambil hasil lab bebas narkoba. 
Setelah mengambil hasil lab bebas narkoba, kami kembali turun dan menyerahkan ke petugas S. 

Langkah ketujuh adalah menunggu antrian wawancara dan tanya jawab dengan Psikater tentang soal 175 yang kita isi tadi. Antrian ini bercampur dengan pasien umum, jadi agak lama ya guys. Sebelum saya, ada seorang perempuan lebih dulu masuk. Namun ketika dia keluar dari ruangan Psikater, dokter yang memeriksanya menyatakan dia tidak lulus karena dari 175 pertanyaan yang diisi tadi, ada 10 pertanyaan yang dia tidak bisa menjelaskan dan dokter Psikiatri mengatakan dia sangat berambisi. Wuiiiiiiiiiiii. Ketika giliran saya, saya berusaha untuk selo, santuy dan tidak gugup. Psikiaternya memang kurang ramah. Mungkin memang harus gitu kali yaaa, namanya juga tes. Ada beberapa pertanyaan yang dia tanyakan kepada saya untuk dijelaskan. Saya menjelaskan dengan selo dan tiba-tiba ada perkataan yang saya sebut dengan istilah english. Psikaternya memandangi dan akhirnya diam. Dalam hati saya, waduuuh gawat..!! Bolak balik ke halaman berikutnya, kemudian dia men-check list. Untungnya dia tidak bertanya soal gambar yang saya gambar. Saya menggambar vas bunga lengkap dengan bunganya. Tapi seandainya psikaternya bertanya, saya sudah menyiapkan alasannya kenapa hahaha. Ok done! Saya keluar dan menunggu hasilnya. Tak lama nama saya dipanggil petugas S dan saya mendapatkan 2 surat sehat rohani serta bebas narkoba. Yeyyy berarti tes rohaninya lulus :) Di surat itu, tak lupa cap jari terlebih dahulu kemudian membayar hasilnya sebesar Rp 100.000 (@surat Rp50.000).  Kelar deh semuanya urusan saya hari ini. Saya lirik jam, 10.30 WIB. Berarti saya memerlukan waktu kurang lebih 2 jam dalam mengurus ketiga surat ini dengan total biaya Rp 295.000.

FYI, dalam mengurus surat-surat ini akan sedikit ribet karena harus jalan, naik dan turun lift ya guys, karena urusan begini tidak berada di 1 gedung yang sama. Jadi kalau bisa, gunakan sepatu yang nyaman. Semoga pengalaman ini dapat membantu teman-teman yang ingin mengurus surat kesehatan jasmani rohani dan bebas narkoba :) 




Pengalaman Membuat Surat Keterangan Berbadan Sehat Jasmani dan Rohani serta Bebas Narkoba di RSU Pirngadi Medan

Tanggal 26 Juli 2019, sekitar jam 9 pagi saya mendapat WA dari bagian kepegawaian kampus untuk melengkapi berkas salah satunya adalah mengur...