Sabtu, 29 September 2012
Mengapa berobat ke Luar Negeri?
The X-Files "searching for the Truth and destroy the Lies"
Rabu, 09 Mei 2012
THE STELERS 2012
Minggu, 01 April 2012
AROUND THE HOSPITAL IN 29 DAYS

(Blog ini berupa catatan saya selama di RS, Febuari-Maret 2012)
21 Febuari : pukul 20.00 seperti biasa saya mengantar kaisar ke praktek. Tapi malam ini bedak karena kaisar merasa dirinya capek. Memang sih sudah ada keluhan dari kaisar sendiri sejak 2 bulan terakhir ini, katanya sering ngerasa cepat capek. Atas perintah ibusuri yang tidak bisa bilang pisang (ini kata-kata favorit ibusuri) akhirnya malam ini saya tidak mengantar kaisar ke praktek tapi ke praktek om Zul dokter jantung. Setelah pemeriksaan, om Zul menyuruh kaisar untuk soon masuk ICU malam ini juga karena kaisar ngerasa agak sesak. Kita bawa kemana om Zul? Columbia Asia atau Adam Malik? Berhubung waktu juga sudah semakin malam sementara saya yang menjadi supir, akhirnya kaisar di rawat di Columbia Asia saja. Sebelumnya si "onta arab" juga sudah mencoba menghubungi RS Adam Malik namun ICU pada malam itu sudah full. sebelum ke Columbia, saya dan kaisar sempat pulang ke rumah mengambil beberapa baju untuk dibawa. Jam 22.00 kaisar menelepon teman-teman dan saudara-saudaranya kalau dia harus dirawat. Publish pulak si kaisar ini hahaha. Pukul 22.30 saya mengantar kaisar sementara ibusuri standby di rumah (abang-abang sedang tidak ada di Medan). Sampai di Columbia, teman-teman dan saudara-saudara yang tadinya di telepon kaisar, sudah sampai. Mereka bertanya-tanya kenapa kaisar? Tanpa menunggu lama, kaisar segera masuk UGD, menjalani beberapa pemeriksaan sebelum masuk ICU. Saya melihat kaisar menjadi semangat karena teman-temannya hadir malam itu. Ibarat seorang presiden sakit, semua anak buah turun ke lapangan. Di saat ini lah saya mengabari semua saudara-saudara. Semua jadi heboh karena dengar kata-kata ICU. Setelah kaisar dipindahkan ke ICU, sekarang saya yang bingung. Pulang dengan bang Salki atau nginap di Columbia? Kalau nginap, di ICU tidak ada tempat tidur untuk penjaga yang sakit. Ada sih di ruangan khusus, tapi serasa naik kapal di kelas 2. AC di Columbia persis di Frankfurt. Tidak sangka bakal sedingin itu, mana saya hanya membawa jaket tipis. Alhasil malam itu saya rada bolang + sedikit menggembel tidur di mobil. Eeee kepanasan..!! -.-
22 Febuari : pulang ke rumah jam 7.45 pagi dan beristirahat sebentar. Bertelepon-telepon ria ngabarin keadaan kaisar kepada saudara-saudara dan teman-teman. Siangan, saya bersama ibusuri kembali ke Columbia. Hari ini banyak tamu yang datang. Kaisar bak selebriti kota Medan, seluruh penjuru lapisan datang menjenguknya. Kondisinya hari ini stabil, malah bisa bernarsis ria. Waktu yang harusnya digunakan untuk istirahat, malah sibuk melayani acara ngobrol-ngobrol layaknya jumpa fans. Besok ditentukan untuk pemasangan kateterisasi. Rencananya akan di buat di Adam Malik jam 7 pagi. Kaisar akan di evakuasi ke Adam Malik naik ambulan uing uing. Malam ini saya dan ibusuri tidur di rumah.
23 Febuari : bangun subuh, buru-buru, tapi ternyata om Zul telepon kalau hasil EKG kaisar naik dan om Zul tidak nekad membawa kaisar ke Adam Malik. Alhasil, pemasangan kateterisasi dilakukan di Columbia. Banyak teman sejawat kaisar, tim dokter, kumpulan dokter Paru berkumpul untuk memberi semangat kepada kaisar. Saya, ibusuri, teman-teman sejawat kaisar-ibusuri duduk di ruangan kaca melihat dari monitor proses pemasangan kateterisasi. Tim dokter yang juga teman-teman sejawat kaisar pada awalnya yakin kalau kaisar tidak apa-apa. Pasti hanya dipasang ring. Ternyata fakta berkata lain, kaisar harus operasi bypass karena penyempitannya berada di ujung dan sudah 90 persen. Ibusuri dan tim terdiam. Saya bingung, ini ada apa? Akhirnya saya coba bertanya kepada ‘seseorang’ dan googling mencari tahu ada apa sebenarnnya. Sangat tidak disangka, kaisar tidak pernah ada keluhan. Kaisar juga tidak merokok tapi suka makan kikil, sate padang, nasi goreng, makan berkuah-kuah lemak @.@ Tiba-tiba hati terasa sedih, karena kaisar yang kemarin masih narsis-narsis ria, terkulai diam di tempat tidur. Kaisar bilang tidak bisa tidur karena dia mengerti prosedur yang akan dijalani. Beginilah kalau pasiennya dokter. Hal ini sempat membuat saya sangat down. Konon katanya operasi bypass tidak bisa dilakukan di Columbia karena rumah sakit ini sudah lama tidak melakukan operasi. Sementara kabar selanjutnya yang bikin down ternyata kondisi kaisar tidak memungkinkan untuk di mobiliasasi keluar. Rujukan terdekat hanya ke Adam Malik yang memang rutin melakukan bedah toraks. Setelah rapat malam dengan tim dan menunggu fase obat 5 hari pasca kateterisasi, diputuskan bahwa kaisar di operasi di Adam Malik. Tidak mungkin di bawa ke Penang atau Harapan Kita Jakarta. Karena kaisar beresiko di mobilisasi terlalu lama via jalan udara. Cobaan :"( Perundingan pun kembali di lakukan. Kasus kaisar sangat complicated. Karena tidak bisa di mobilisasi lama, sementara Harapan Kita sudah full booked untuk bedah toraks. Jadi bagaimana ini? Kami sekeluarga tidak mau menyerobot antrian di Harapan Kita. Atas kemurahan hati dan hebatnya rasa pertemanan para dokter, akhirnya tim bedah toraks Harapan Kita yang berangkat ke Medan. Namun cobaan yang pertama yang harus kami sekeluarga lewati adalah bisa tidak kaisar di evakuasi perjalanan ke Adam Malik dalam waktu 40 menit? Sejak hari ini , saya memutuskan untuk jagain ayah di ICU. Bodo' lah, mau bolang, bolang lah situ. Saya tidak mau membiarkan kaisar tidur sendiri seperti kemarin. Alhasil saya membawa kasur lelek, jaket, sarung, kaos kaki macan (persislah saya seperti tukang ronda malam). Tiap malam, saya selalu ngobrol sedikit dengan kaisar. Kaisar malah nyuruh saya bobok. Sesekali saya pandang monitor melihat detak jantung, tensi dkk. Walau tidak begitu mengerti saya coba untuk tetap terjaga. Tiap pulang ke rumah paginya, ibusuri selalu menanyakan kabar kaisar.
24 Febuari-26 Febuari : rutin jagain kaisar di Columbia dengan shift jamal aka jaga malam. Banyak dukungan, bbm, twitter, facebook dari teman-teman bahkan dari mahasiswa-mahasiswa saya datang menjenguk serta mendoakan untuk kesembuhan kaisar. Terima kasih buat semuanya ya :') Beberapa hari shift malam, akhirnya membuat saya akrab dengan perawat-perawat dan satpam di Columbia. Seakan ada kekebalan diplomatis karena anak konsulen. Saya diberikan alas dan selimut tambahan supaya tidak kedinginan. Seorang perawat juga sempat memberi kode kalau saya sudah memakai jaket, kaus kaki macan, sarung, itu artinya jaga malam sudah dimulai. Goooong..!! Kalau untuk urusan parkir, selalu diberi tempat yang khusus. Abang kedua saya hari ini sampai di Medan, jadi besok ke Adam Malik, saya, ibusuri dan abang.
27 Febuari : jam 5 pagi bangun, solat subuh, tim dokter telah bersiap-siap mengevakuasi kaisar ke Adam Malik. Tim dokter di ambulans, dengan beberapa perawat dan alat-alat. Beriring jalan, kami menelusuri jalanan pagi Medan. Dengan perasaan tidak tenang, khawatir yang menjadi-jadi takut kaisar kenapa-kenapa, jadi terasa kalau Adam Malik ini sangat sangat jauh sekali. Dag dig dug jantungan karena proses evakuasi ini yang paling ditakutkan. Jempol buat supir ambulans Columbia, jago memilih jalan karena kaisar juga tidak boleh banyak kena goncangan (kritikan buat pemerintah kota Medan, jalanan masih banyak yang keriting dan berlubang lho om...!!). Di setiap persimpangan lampu merah, sirine ambulans dihidupkan. Buat para pembaca blog ini, mulai sekarang kalau ada ambulans ngiung-ngiung kasi jalan ya weeee. Coba kalau keluarga kalian yang ada di ambulans itu, stres banget lhooo. Jadi seperti yang kita ketahui, kalau ada ambulans lewat. walau supir ambulansnya suka iseng ngidupin ngiung-ngiung padahal tidak ada pasien gawat, mending kasi jalan aja deh. Mungkin aja supirnya sesak boker. Dan perjalanan pagi itu ditempuh melewati jalan Jamin Ginting. Yang paling saya khawatirkan lampu merah di simpang pos yang terkenal sebagai lampu merah terlama di dunia edisi on the mande. Namun abang supir berhasil nerobosnya. Begitu sampai Adam Malik, alhamdulillah kaisar baik-baik saja, masih sempat narsis ngasi jempol RCTI ok. Kaisar langsung masuk CVCU sementara kami alhamdulillah dapat 1 kamar dari Dirut Adam Malik yang teman sekelas kaisar-ibusuri. Perjalanan subuh itu sangat horor yang pernah saya jalani selama hidup. Namun Alhamdulillah kaisar berhasil di evakuasi. Terimakasih Allah :') Selanjutnya persiapan dari tim, kerjasama yang baik dari Medan dan Jakarta akhirnya menunggu hari esok untuk dilakukan operasi bypass. Segala daya upaya dikerahkan oleh para PPDS dan dikordinir dengan sangat baik. Bangga deh ngeliat kaisar. Banyak yang sayang sama beliau, banyak yang ngebantuin, banyak yang berdoa agar diberi kemudahan untuknya. Pencarian darah pun dilakukan dengan baik walau sempat bikin saya stress. Keperluan untuk donor sementara sudah ada, namun ternyata ada yang mengundurkan diri. Namun ternyata, banyak yang bersedia menyumbangkan darahnya untuk kaisar. Akhirnya persediaan beres, tinggal untuk darah cadangan dan persediaan trombosit. Malam sebelum operasi, saya ngobrol dengan kaisar seperti shift jamal sewaktu di Columbia. Rasanya sedih sekali melihat kaisar tidur terkulai begitu. Tapi kaisar selalu bilang ‘ga papa, ayah musti di bypass’. Hiksssss! Abang pertama akhirnya sampai di Medan. Jadi jelang operasi kaisar, kami sekeluarga telah lengkap.
28 Febuari : operasi yang dijadwalkan berlangsung jam 10 pagi akhirnya mundur ke jam 4 sore. Perasaan saya benar-benar tidak tenang. Nafsu makan hilang dan mau muntah. Linangan air mata juga tidak bisa saya bendung. Dan disaat itu pula, ada beberapa peristiwa, tingkah, ucapan yang benar-benar menguji iman >.< Akhirnya tiba lah jam 4 sore. Tante membujuk saya supaya jangan menangis di depan kaisar. Begitu kaisar mau dibawa ke ruang operasi, seluruh keluarganya berdiri memberi semangat. Kaisar sempat narsis melambai tangan. Begitu kaisar telah melewati saya, saya pun tak tahan untuk berurai airmata lagi karena ternyata durasi operasi sampai 5-6 jam :'( Jelang sore, Icad sampai Medan. Paling ga nanti ada yang bisa bikin senyum melihat tingkah Icad unyu. Sebelumnya musang and the genk datang. Dengan tampilan mata bengkak, saya menemui mereka sambil tetap berdoa untuk kaisar. Bercerita-cerita supaya saya tidak nangis lagi. Pukul 21.30 saya, abang-abang dan ibusuri ke ruang operasi. Pukul 21.53 om Harry yang terkenal selalu bercanda keluar dari ruangan dan mengabarkan bahwa semuanya ok. Dengan gaya tengilnya, om Harry berusaha menghibur supaya kami tidak stress berat. Pukul 23.00 operasi dinyatakan selesai. Mendengar kalau kaisar baik-baik saja, saya lega. Airmata hilang dan tiba-tiba nafsu makan menjadi-jadi. Maklum dari siang saya tidak makan, maka begitu melihat nasi goreng, saya sempat kalap. Sudah Ilma, makan dulu sanah! Pukul 2 pagi, teman saya yang kebetulan dokter jaga mengirimkan BBM kepad bahwa kaisar sudah sadar. Alhamdulillah.
29 Febuari : kaisar masih di ruang isolasi. Kata ibusuri jadwal melihat kaisar pada sore hari saja sekaligus bawa Icad yang ingin melihat atoknya. Melihat kondisi kaisar di ruang isolasi dari ruang kaca jarak beberapa meter, saya melihat kaisar sedang makan berbicara dengan 2 perawat khusus. Setelah melihat Icad, kaisar begitu sangat senang. Karena sudah malam, saya mengantar Icad dari Adam Malik-White House-Adam Malik (PP 2 jam) dan saya pun berpetualang malam di jalan bersama abang.
1 -2 Maret : kaisar masih di ruang UPI Jantung. Hari-hari diisi dengan membeli segala keperluan kami serta keperluan untuk kaisar.
3 Maret : ada kabar bahagia, kaisar sudah bisa dipindahkan ruangan ke ruang VIP rawat cardiovaskuler. Cerita masih di dominasi dengan pulang ke rumah, mencuci baju, menemani kaisar dan membeli keperluan kaisar. Dari dokter sendiri juga mengatakan tidak ada pantangan makan. Tapi kaisar malah patah selera makan. Kata dokter memang akan terjadi perubahan selera makan dalam satu bulan. Tapi keinginannya menggebu ingin makan ini itu, tapi hanya sedikit yang di makan. Persis seperti orang ngidam. Mulai hari ini sampai seterusnya, kaisar akan menjalani fisioterapi untuk belajar menggerakkan tangan, kaki dan badannya.
4 Maret : setelah kemarin mendapat kiriman soto dari pak uo, sekarang kaisar kepengen ada pepaya. Maka saya bersama abang-abang pergi mencarinya. Hari ini hari minggu, sore + hujan lebat + banyak toko yang tutup. Di toko buah yang relatif dekat dengan RS tidak ada yang menjual pepaya. Yang ada apel dan sepupunya pear. Memang benar-benar menguji iman, benda yang kita cari di saat kita perlu pasti susah di dapat. Tapi kalau tidak perlu, pasti ada dimana-mana. Bermodalkan bantuan GPS dari teman, akhirnya kami berhasil finding pepaya. Uyey!
5 Maret : cerita masih sama yaitu menemani kaisar, beli keperluan, pulang ke rumah mencuci dkk. Setelah magrib, katanya kaisar kepengen makan sate memeng. Weleh, dimana dimana dimana ~ Untung abang katanya pernah baca kalau sate memeng ada buka cabang di RingRoad. Akhirnya finding sate memeng. Sampai di RS, kaisar cuma makan sedikit karena katanya mual. Ihiiiiiiiiiy..!! -.-
6 Maret : kaisar pengen makan sate padang, akhirnya saya dan abang finding sate padang. Tapi sewaktu selesai membeli sate padang, ibusuri menelepon kalau kaisar masuk ICU lagi karena kondisinya drop. Begitu sampai RS, kaisar sudah dipasang NGT. Melihat kondisinya begitu, saya bertambah sedih dan tidak mau menampakkan airmata karena takut menjadi fikiran kaisar. Alhasil face mask dijadiin tameng untuk membendung airmata sementara hidung di dalam sudah basah. Saya selalu bertanya dengan kaisar “ninil ga apa-apa kan?” beliau selalu menjawab “enggak” dengan nada pelan. Malam itu kaisar memberitahu saya bahwa ada keinginannya bersama-sama dokter paru lainnya untuk membentuk RS paru dan perlu orang untuk me-managenya. Kaisar sebagai salah satu presiden direkturnya mengatakan sedang mencari manager yang bukan dari kedokteran. Kaisar meminta saya untuk join dan mencoba belajar melihat apa-apa saja kekurangan RS pemerintah jika dibandingkan dengan RS swasta atau RS di luar negeri serta bagaimana cara memanage lebih baik dan merubah sistem sehingga orang-orang indonesia punya rasa percaya diri untuk berobat di dalam negeri. Semua dimulai dari hal-hal kecil sebenarnya, namun sayang para pemimpin RS kurang peka dalam hal ini. Ngerasain beda banget kan antara RS pemerintah dengan swasta/luar negeri? Keinginan kaisar ini begitu sejalan dengan apa yang saya perhatikan semenjak saya menginjakkan RS ini pertama kalinya dan melihat RS pemerintah yang satu lagi yang sangat mirip keadaan dan suasananya.
7-8 Maret : buat sementara kaisar masih di CVCU dan pindah ke ICU karena kaisar kurang begitu nyaman di CVCU yang di dalamnya selalu ‘heboh’.
9 Maret : diputuskan kalau besok kaisar harus kateterisasi. Namun hari ini kondisi kaisar benar-benar jelek. Semua-semua yang di dalam kata ibusuri menurun. HB kaisar 8. Tangannya menguning :'( Ibusuri begitu sangat stress dan nangis. Saya jadi tidak tenang, tapi saya tetap menyembunyikan kekhawatiran itu. Akhirnya sore itu diputuskan untuk transfusi darah. Jam 4 sore saya dan abang mencari pendonor untuk kaisar karena transfusinya diperlukan jam 8 malam. Mungkin karena diperlukan dalam tempo 4 jam saja, ntah siapa ‘kalap’ membuat Broadcast Message di Blackberry (tersebar ke seluruh Medan, Jakarta dkk) kalau ayah memerlukan golongan darah B segera. Alhasil hari itu ibarat aksi sejuta darah buat Prof Tamsil meniru sejuta mawar buat mawar cem iklan di tipi-tipi itu.
10 Maret : diputuskan kaisar menjalani kateterisasi kedua dan harus dipasang sten. Jam 10.30 pagi semua tim dokter telah standby dan kaisar pun segera dibawa ke ruang kateterisasi yang berada di lantai dasar. Again, ada kejadian yang bener-bener bikin RS ini susah bilang. Huyuuuuhh bikin stres aja pun!! :’( Setelah keteterisasi, ternyata BM soal darah itu masih menyebar. Alhasil saya memberi penjelasan kalau kaisar sudah tidak perlu darah lagi, insya Allah sudah cukup. Saya tidak lupa untuk say thanks dan begitu terharu begitu banyaknya atensi untuk kaisar. Tidak hanya dari teman-teman ayah sendiri, namun dari teman-teman mahasiswa saya pun ikut ambil bagian. Makasi banyak ya semua :”) Setelah kateterisasi, kaisar dibawa ke ruang UPI jantung. Kaisar merasa dirinya lebih plong. Pelan-pelan NGT dilepas dan kaisar mencoba untuk makan oral seperti biasa. Kali ini kaisar minta kikil dan ikan sambal yang tempat belinya perlu denah lokasi pesta. WAHAHA kaisar ketauan suka jajan yaaa..!! ^^ Walau belum begitu bisa banyak makan, namun paling enggak kaisar sudah bisa makan.
11-12 Maret : menemani kaisar di ruang UPI jantung, banyak teman-teman dan saudara yang menjenguk kaisar melihat dari kejauhan saja.
13 Maret : kaisar kepengen makan ayam cipra marikena dan meminta kak siti dan mak toing membelinya. Waduh apalagi itu ayam cipra? Kaisar benar-benar tau aja tempat makan di Medan ini. Namun sore itu hujan dan ternyata si ayam cipra habis. Yang dibeli hanya arsik. Kaisar jadi tidak semangat. “Mak toing ayam cipraku manah?” Sudah Yah makan dulu sanah, ada arsik ikan spesial tuh. “Jadi ayam cipraku?”. Kaisar memang bertingkah bak orang ngidam. Akhirnya keesokan harinya kak siti membawa si ayam cipra lebih pagi. Kaisar pun senang.
14 Maret : kaisar kepengen jambu air dan nasi goreng kampung. Alhasil saya pergi ke arah SMU 2 untuk mencari si jambu air dan singgah ke warung nenek mencari si nasi goreng. Namun tidak ada nasi goreng kampung. Weleh, kalau di Penang benda semacam ini banyak, tapi di Medan ternyata susah. Alhasil saya ganti dengan nasi goreng spesial. Eeeeeek kaisar tidak begitu semangat -.-
15 Maret : kaisar masih kepengen ayam cipra. Widiw, akhirnya saya dan abang yang coba membelinya. Bermodalkan peta arahan kak Siti, ternyata si ayam cipra marikena ini tidak jauh dari RS. Namun kata kaisar, ayam cipra yang kedua ini terlalu asin. Alhasil kaisar tidak mau lagi -.-
16 Maret : menemani kaisar di RS, kali ini kaisar tidak request apa-apa. Hanya minta dibelikan makanan yang di depan RS saja.
17 Maret : kaisar kepengen makanan iga sup tapi yang seperti sup Hamid Penang. Wuiyaaah, kaisar kepengennya yang ga ada di Medan nih >.< Alhasil selalu dapat yang tidak sesuai dengan permintaan tapi kira-kira yang mendekati saja. Maap ye kaisar.
18 Maret : setelah menghadiri sebuah acara, siang ini kaisar kepengen ayam Gumirang di Katamso. Nah lho, apalagi itu? Sepertinya kaisar pakar ayam deh hahaha ^^ Alhasil abang mengantri di tempat makan ini yang ramenyaaaaaaaaaaa minta ampun. Agak BT sewaktu adanong yang main srobot potong antrian. Nong oh nong, memang minta di genocide lah kalian ya!! -.- Sesampai di RS, kaisar senang karena permintaannya ada. Uyey!
19 Maret : kaisar kepengen pulang, dan tim dokter membulatkan suaranya. Setelah memerikas semuanya, diputuskan kaisar boleh pulang besok.
20 Maret : hari ini kaisar begitu sangat semangat untuk pulang. Minta dibawain baju, celana panjang dan sendal. Ibarat anak kecil yang siap di ajak jalan-jalan. Sebelum pulang foto dan berpamitan dengan kak Rully, Bang Afid, Bang Heri yang selama ini jagain kaisar di UPI Jantung.
Pengalaman Membuat Surat Keterangan Berbadan Sehat Jasmani dan Rohani serta Bebas Narkoba di RSU Pirngadi Medan
Tanggal 26 Juli 2019, sekitar jam 9 pagi saya mendapat WA dari bagian kepegawaian kampus untuk melengkapi berkas salah satunya adalah mengur...
-
Tanggal 26 Juli 2019, sekitar jam 9 pagi saya mendapat WA dari bagian kepegawaian kampus untuk melengkapi berkas salah satunya adalah mengur...
-
Stereotipe Gender (Wanita) dalam Iklan Media Massa Kebanyakan kajian-kajian yang menjadikan wanita sebagai objek pengamatannya, mendapat...