Sabtu, 07 November 2015

Medan dan Masalah Sampah

 MEDAN DAN MASALAH SAMPAH

 (Blog ini berbahasa Melayu)

             Medan adalah ibukota propinsi Sumatera Utara yang secara goegrafis terletak di antara 30  3’-30  43’ Lintang Utara dan 980 35’-980 44 Bujur Timur. Kota ini memiliki luas 265,10 km2, merupakan 36% dari luas keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dibanding dengan kota bagian yang lain, kota Medan memiliki luas yang kecil tetapi jumlah penduduknya relatif besar. Secara geografi kota Medan terletak pada Topografi Medan cenderung miring ke utara dengan ketinggian 2,5-37,5 di atas permukaan laut. Di sebelah utara, Medan berbatasan dengan selat Malaka yang merupakan salah satu laut paling padat di dunia. Kota ini juga memiliki posisi yang strategis sebagai gerbang (pintu masuk) perdagangan barang dan jasa domestik maupun luar negara untuk kegiatan eksport dan import.
Medan merupakan kota tropis. Iklim kota Medan pada siang hari mencapai 23-330 Celcius, sedangkan pada malam hari mencapai 22-290 Celcius. Suhu udara maksimum mencapai 310 Celcius dan suhu udara minimum mencapai 210 Celcius. Curah hujan dan jumlah hari hujan relatif sedang dengan kelembapan udara berkisar 75-80%. 
            Berdasarkan sensus penduduk tahun 2001, jumlah penduduk kota Medan saat ini diperkirakan mencapai 2.210.758 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar daripada jumlah pria. Kepadatan penduduk purata 8.340 jiwa per km2. Dari jumlah tersebut dapat diketahui  bahawa 1.918.350 merupakan penduduk tetap dan 291.680 adalah penduduk tidak tetap. Dilihat dari struktur umur penduduk, kota Medan dihuni lebih kurang 1.266.696 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, 91,88% penduduk telah mengeyam pendidikan dasar dan menengah, sedangkan 8,12% pada universiti. Dengan demikian di kota Medan secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup yang dapat bekerja di pelbagai jenis perusahaan.  
            Di kota ini banyak terdapat keanekaragaman suku (etnis) dan agama. Suku terbesar iaitu suku Melayu dan sebagian besar penduduknya beragama Islam. Budaya masyarakatnya ada yang pluralis sehingga berdampak beragamnya budaya-budaya yang ada. Tetapi, hal itu tidak menghambat kemajuan pembangunan malah dengan adanya nilai-nilai budaya dapat menjadi suatu potensi.        
Medan secara harfiah merupakan ‘lapangan’ atau ‘medan pertempuran’. Kota Medan dibangun tahun 1590 di tanah Deli oleh Guru Patimpus, cucu Raja Sisingamangaraja yang dahulu dikenal dengan nama ‘kampung medan putri’. Sejarah kota Medan dimulai tahun 1862 oleh pengusaha Belanda, Jacob Nienhuys. Ia mendesak agar sultan Deli memberi kemudahan menanam Tembakau Deli untuk dipakai pada cerutu yang terkenal sejak abad 19 sampai sekarang. 
            Kota Medan mengemban fungsi regional yang mampu menjadikan Medan dapat melakukan aktiviti ekonomi dalam volume besar. Medan merupakan kota pembangun utama bagi daerah lain di Sumatera Utara. Kegiatan industri, jasa, perdagangan dan pelancongan merupakan mata pencaharian masyarakat kota Medan dalam kehidupan ekonomi. Income per kapita menunjukkan pada jumlah Rp 8.465.795 tiap tahun. Major eksport berupa lemak, minyak nabati/hewani, udang, kerang, kayu lapis, alumunium, barang kesenian, cokelat, kopi, mineral dan lainnya. Sedangkan major import berupa industri, alat elektronik, barang konsumsi (makanan ternak, beras, sayur), tembakau. Untuk melakukan kegiatan eksport import, Medan menjalin hubungan kerjasama dengan beberapa negara iaitu Malaysia, German, Inggris, Singapore, China, Belanda, Taiwan, dan Hongkong.
            Kemudahan dalam mendukung kemajuan pembangunan, telah tersedia dukungan infrastuktur kota, telekomunikasi dan sarana jalan raya. Ketiga hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting demi kemajuan pembangunan kota Medan.
            Di kota Medan terdapat beberapa objek pelancongan yang banyak dikunjungi oleh wistawan dalam negara maupun luar negara. Salah satunya iaitu Istana Maimoon, merupakan istana kesultanan Deli yang didirikan oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam. Didirikan pada tahun 1888 oleh seorang arsitek Italia. Warna kuning menjadi dominasi istana ini sebagai ciri khas Melayu. Dua ratus meter dari Istana Maimoon terdapat Mesjid Raya yang juga peninggalan Sultan Deli setelah Istana Maimoon. Mesjid ini didirikan tahun 1886 dan hingga kini masih digunakan oleh kaum Islam untuk beribadah. Bangunan Mesjid Raya ini merupakan salah satu mesjid terbesar di Indonesia yang bergaya India dengan kubah segi lapan. Bahan yang digunakan berasal dari Italia sebagai ilham dari seorang arsitek Italia, Morrish Style.

MASALAH/ISU

Sampah merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyatakan hasil buangan baik dalam bentuk padat, cair ataupun gas. Permasalahan sampah sebenarnya sejalan dengan pertambahan populasi penduduk. Semakin banyak populasi penduduk, maka diduga semakin meningkat keberadaan sampah tersebut baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Masalah ini juga merupakan masalah lingkungan sosial yang dipandang sebagai sebuah masalah sosial yang serius untuk dihadapi.     
Kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan yang umumnya dimulai terjadi di perkotaan dan ini tentu mengakibatkan permasalahan sampah di kota semakin cepat terasa. Medan sebagai salah satu bandar metropolitan di Indonesia yang sedang berkembang menjadi kota industri, perdagangan, pelancongan, dan pendidikan tidak luput dari masalah sampah.
Kondisi geografi, iklim, jumlah penduduk, dan kondisi sosial masyarakat Medan secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak terhadap produksi dan penanggulangan masalah sampah.
            Masalah sampah di Medan merupakan masalah yang serius yang tidak pernah selesai dan sangat erat hubungannya dengan lingkungan. Masalah sampah akan terus membebani manusia di penghujung abad ke-20. Masalah ini juga sudah sepantasnya mendapat perhatian penting kerana kualitas hidup seseorang pada dasarnya secara substansial dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat ia berada.
Peninjauan saya mengenai pola tingkah laku masyarakat Medan terhadap masalah sampah, menunjukkan bahawa belum ada kesedaran sepenuh hati terhadap masalah ini. Kurangnya kesedaran masyarakat terlihat dari masyarakat sering membuang sampah tidak pada tempatnya. Banyak juga orang yang dapat dikatakan masyarakat ekonomi menengah ke atas sering membuang sampah tidak pada tempatnya dan kadang kala apabila sedang memandu dengan santainya mereka membuang sampah keluar dari kendaraan. Sedangkan pada masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai sering membuang sampah ke dalam sungai. Hal ini terlihat kerap terjadi masalah banjir yang melanda kota Medan akhir-akhir ini. Keadaan sungai menjadi kotor dan menyebabkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem beberapa sungai yang ada di Medan. Sehingga tak sedikit populasi tumbuhan maupun haiwan yang hidup di dalamnya menjadi mati. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang kotor, dapat terganggu kesihatannya terutama dalam memperoleh air bersih. Kerana masyarakat pada umumnya masih menggunakan air sungai tersebut untuk memenuhi kebutuhan air minum. Tingkat kesihatan masyarakat banyak yang menurun akibat lingkungan persekitaran yang tidak sihat.
            Meningkatnya jumlah sampah yang ada di Medan dikeranakan belum adanya pengamalan moral dan pendidikan yang hanya terlewat begitu sahaja. Hal lainnya iaitu belum maksimanya perhatian pemerintah khususnya pemerintah daerah untuk hal kebersihan kota Medan. Penyediaan tempat-tempat sampah banyak yang belum memadai selain itu didukung pula oleh sikap masyarakatnya yang masih kurang peduli dan belum mempunyai rasa memiliki. Sekiranya ada perhatian dan lebih dan sedarnya masyarakat akan hal ini, dapat terwujud lah suatu lingkungan yang bersih, sihat sehingga kota Medan dapat menjadi kota yang bersih dan mampu menjadi contoh kepada kota-kota lainnya di luar wilayah Medan. Akibatnya dengan adanya penerapan tersebut, kota Medan dapat menjadi objek pelancongan dalam atau luar negara.
            Apabila masalah ini terus berlanjut, akan berkontribusi pada tingkat kesihatan fizik sehingga menyebabkan kematian seseorang. Hal lainnya juga berkontribusi kepada kesihatan mental dan masalah-masalah emosional. Tugas kita sangat berat  menyelamatkan kelestarian lingkungan agar anak-cucu kita tetap akan dapat merasakan keindahan alam minima sama dengan yang ada di masa kini. Untuk itu, mahu tidak mahu kita harus peduli dengan masalah sampah ini. Kerana masalah ini mendesak menjadi perhatian utama kita. 
            Hal terpenting dalam membahas masalah sampah ini adalah laju pertumbuhan penduduk yang kian lama kian meningkat. Jumlah penduduk yang besar akan berpengaruh pada kemerosotan kemampuan sumber daya alam (carrying capacity). Dukungan itu berupa dapat dipenuhinya kebutuhan manusia oleh sumber daya alam yang ada. Tetapi kerana sikap manusia yang tamak, menyebutkan bahawa bumi telah mencapai daya dukung maksimanya sehingga lingkungan mengalami kemunduran dan jumlah sampah semakin meningkat.
            Masalah sampah sangat berkaitan dengan masalah lingkungan iaitu polusi udara dan air. Polusi udara yang ditimbulkan dari bau tak sedap dapat menganggu pernafasan manusia disamping dapat juga menghambat perkembangan tanaman. Tanaman dan tumbuhan tidak dapat lagi mengolah makanannya. Selain itu polusi air yang timbul akibat pembuangan sampah ke sungai menyebabkan banjir dan air menjadi kotor. Sehingga ketika kita melihat para penduduk menggunakan air tersebut untuk kehidupan, kita akan berasa geli.
Banjir tidak sekedar kerana kelebihan air di suatu daerah, tetapi lebih merupakan punca dari berbagai aktiviti manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup (merusak alam) seperti penggundulan hutan, penandusan padang rumput, penebangan hutan, eksploitasi tanah, pengambilan hasil-hasil hutan secara liar seperti kayu, rotan, damar yang dapat digunakan untuk membuat barang perlengkapan kehidupan manusia. Kerana sifat manusia yang tamak, selalu ingin mendapat sesuatu lebih banyak jumlahnya, menyebabkan kegiatan merusak alam tersebut dilakukan secara berlebihan tanpa ada proses pembaharuan kembali. Akhirnya sumber-sumber alam menjadi berkurang jumlahnya, padahal untuk memenuhi kebutuhan manusia masih sangat banyak jumlahnya.  

 

 LOKASI/SETTING


            Adapun lokasi yang saya ambil sebagai contoh iaitu pinggiran Sungai Deli, kawasan jalan Ir.H Juanda dan Sungai Babura kawasan jalan Kejaksanaan Medan. Kawasan ini merupakan kawasan paling sering terjadi banjir. Kawasan ini terletak di tengah kota Medan yang jumlah penduduknya sangat padat. Banyak penduduk yang kurang mampu hidup dan bertempat tinggal di sekitar kawasan pinggiran sungai ini dan menggantungkan hidupnya dalam memperoleh air sebagai pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Misalnya masih banyak dari mereka yang mempergunakan air sungai untuk kebutuhan minum, mencuci, dan mandi tanpa memikirkan kebersihan dari air tersebut. Kerana itu, tidak sedikit dari masyarakat tersebut terjangkit berbagai macam penyakit menular yang bersumber dari pembuangan sampah dan limbah ke dalam sungai tersebut.
            Masalah sampah, banjir, dan penyakit merupakan masalah yang saling berkaitan dan telah menjadi satu. Masalah ini bersumber dari kurang sedarnya masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai dan kurang pedulinya masyarakat umum akan lingkungan. Dengan kata lain, seluruh masyarakat terlibat dalam masalah ini. Keadaan seperti ini mengakibatkan daerah tersebut tergolong ke dalam lingkungan yang kumuh dan tidak dapat maju.
Umumnya, masyarakat yang tinggal di daerah itu sangat padat. Jumlah penduduk wanitanya lebih besar daripada jumlah lelakinya. Penduduk wanita kebanyakan berprofesi sebagai suri rumah tangga dan mengurus anak-anak. Sedangkan penduduk leleki berprofesi sebagai wiraswasta yang berpenghasilan rendah. Untuk medapatkan kerja yang layak sangat sukar dan didukung pula dengan keterbatasan ilmu pengetahuan. Masyarakat pinggiran ini sebagian besar berpendidikan rendah iaitu hanya lulusan sekolah dasar (12 tahun). Disamping penduduk tetap, terdapat juga para pendatang yang berasal dari desa untuk mencari dan mengadu nasib di kota. Akan tetapi kerana sulitnya mendapatkan pekerjaan di kota, menyebabkan mereka menjadi pengangguran. Keadaan seperti ini memaksa mereka untuk tinggal di daerah yang tidak selesa seperti ini. Contohnya keadaan tempat tinggal yang kurang memadai sehingga tidak layak untuk dihuni.      
            Untuk mengurangi masalah ini perlu adanya penyelesaian dan kerja sama dari pihak pemerintah daerah dan penglibatan seluruh masyarakat kota Medan dalam  mewujudkan pembangunan dengan lingkungan yang bersih dan sihat.
            Masalah sampah merupakan masalah sosial di kota Medan yang sangat berpengaruh pada perkembangan pembangunan kota Medan itu sendiri. Untuk mewujudkan pembangunan, penguasaan seluruh aspek kehidupan hendaknya dapat terlaksana dengan baik tanpa mengalami berbagai hambatan. Untuk mewujudkan kota yang diidamkan sesuai dengan semboyan kota Medan iaitu “Medan Bestari” (bersih, tertib, aman dan rapi) tampaknya belum dikatakan boleh. Hal ini disebabkan kerana masyarakat pinggiran sungai itu sendiri masih agak tertutup dan belum mahu menerima perubahan dan keterbukaan. Mereka masih terikat dan memegang teguh adat isiadat yang merupakan warisan dari nenek moyang. Pengaruh keadaan sekitar juga mendukung ketertutupan mereka.                 
Tingkat kesedaran yang lemah, diakibatkan kerana kurang ditanamkan rasa sayang dan rasa memiliki akan lingkungan sejak masih kecil. Ketika sudah besar, untuk merubah sikap acuh tersebut, berbagai kesukaran akan dihadapi kerana masyarakatnya telah terbiasa dengan keadaan yang sudah ada. Hal ini merupakan salah satu penghambat dalam pembangunan di kota Medan.
Untuk mengurangi jumlah sampah yang semakin hari semakin meningkat, ketua kampung mengajukan usul kepada pemerintah daerah untuk dapat menambah jumlah tempat sampah. Hal tersebut pernah diluluskan oleh pemerintah daerah itu sendiri. Akan tetapi untuk pengolalaan sampah selanjutnya pemerintah daerah kurang memberi perhatian yang lebih. Walaupun tempat sampah sebagai tempat pembuangan sampah sementara telah tersedia, masyarakat masih  saja membuang sampah bukan pada tempat pembuangan itu. Disamping itu pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir masih tertunda pelaksanaannya. Hal ini mengakibatkan sampah banyak yang berserakkan ke jalan raya sehingga menganggu kelancaran arus kenderaan. Selain itu menimbulkan pemandangan yang kurang sedap dipandang mata dan menimbulkan bau busuk yang dapat mempengaruhi kesihatan masyarakat sekitarnya.  
            Pengaruh dari sampah menyebabkan masalah banjir sehingga timbullah bermacam-macam penyakit menular, yang pada asalnya berasal dari ulah manusia itu sendiri. Beranekaragam manusia, beranekaragam juga tingkah lakunya. Prilaku penduduk kawasan ini dan masyarakat sekitarnya iaitu suka membuang sampah sehingga keadaan air sungai menjadi kotor dan sudah sangat tercemar. Sehingga penanganan untuk mencegah banjir sangat sulit untuk di atasi. Sudah banyak larangan-larangan yang dibuat untuk tidak membuang sampah di kawasan tersebut dan larangan membuang sampah ke dalam sungai. Namun tampaknya larangan yang berbentuk tulisan itu tidak dipatuhi oleh penduduk dan masyarakat sekitar. Malah tepat di bawah dari tulisan larangan tersebut, banyak terdapat buangan sampah dan menimbulkan bau busuk.
            Suasana komunikasi masyarakat ini sepertinya agak tertutup dengan pihak luar. Kerana pernah terjadi dua kali konflik antara penduduk dengan kelompok orang yang tak dikenal. Hal ini menyebabkan mereka sangat waspada dengan pihak luar. Akan tetapi, setelah diadakan tinjauan secara realiti, sikap mereka cukup ramah dan sangat rapat sesama penduduk. Jaringan komunikasi di kawasan ini belum menyebar secara merata. Kenikmatan kemudahan listrik dan lampu sebagai penerangan belum memadai. Mereka masih menggunakan lampu minyak sebagai penerangan di malam hari. Hal ini mengakibatkan anak-anak mereka yang bersekolah menjadi sulit untuk belajar.
            Usaha pembangunan merupakan usaha perubahan sosial. Suatu masyarakat selalu ditandai oleh adanya sejumlah orang yang mempelopori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Orang-orang tersebut dikenali dengan nama agen perubahan. Suatu usaha perubahan sosial yang terancang tentu ada yang mengusahakannya. Dimulai dari perancangan hingga pelaksanaanya. Agen perubahan tersebut merupakan semua pihak yang melaksanakan pembangunan itu sendiri. Dalam pelaksanaan ini, pemerintah daerah merupakan orang yang turut terlibat secara keseluruhan.
            Untuk itu, pemerintah daerah melaksanakan tugas untuk mewujudkan usaha perubahan sosial atau suatu inovasi yang berencana. Pemerintah daerah sebagai agen berperan sebagai rantai komunikasi diantara masyarakat untuk memberikan penyelesaian persoalan sampah, membantu dan menggerakkan masyarakat untuk cinta akan lingkungan, disamping memberikan penyuluhan sebagai penghubung untuk memecahkan masalah sampah ini.
            Peran utama dari pemerintah daerah itu sendiri iaitu sebagai penggerak, perantara, dan penyelesai. Peran penggerak digunakan untuk mempengaruhi masyarakat dan mengenalkan masalah sampah ini melalui petunjuk dan nasihat. Peran pemerintah daerah sebagai perantara iaitu sebagai pemberi maklumat dan penghubung. Berbagai penyuluhan dan pengetahuan melalui pendidikan diberikan kepada masyarakat mengenai masalah sampah dan akibatnya. Sehingga apabila semua hal di atas dapat terlaksanakan dengan baik, maka terjadi lah penyelesaian akhir. Di sisi lain, pemerintah daerah dapat berperan sebagai orang yang membangkitkan kesedaran masyarakat akan sampah. Pembangkit kesedaran berperan dalam mengatasi jurang kesedaran antara penduduk setempat dengan pemerintah daerah. Prinsip pemerintah daerah iaitu tidak akan selamanya terus menerus membantu masyarakatnya. Pemerintah menginginkan agar masyarakat menanamkan kemampuan untuk menolong diri sendiri. Dengan kata lain penduduk tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pemerintah daerah tetapi telah mampu menolong diri mereka sendiri.  
Para penduduk yang tinggal di kawasan pinggir sungai ini memiliki struktur masyarakat cosmopoliteness. Berbagai suku seperti Melayu, Batak, dan Jawa merupakan salah satu suku penduduk kawasan ini. Walaupun berbeza suku dan agama, didukung lagi dengan keadaan hidup yang dapat dikatakan susah, para penduduk ini tetap menjalin tali silaturahmi dan rapat sesama jiran kerana mereka mengangap mereka adalah satu keluarga besar yang hidup senasib.


STRATEGI PENYELESAIAN

            Pengelolaan sampah yang dilakukan secara baik, tidak akan mencemari lingkungan, malah sampah-sampah yang ada dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan barang-barang yang lebih bermanfaat. Untuk memanfaatkan kembali hasil buangan, ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan penting sehingga seluruh sampah yang berasal dari kota dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos, tenaga listrik, dan dapat juga sebagai biogos untuk keperluan memasak, penerangan dan tenaga kerja.
Hendaknya pengelolaan masalah sampah dapat dilakukan secara bersama-sama ataupun secara individual. Hal ini merupakan langkah awal yang tepat mewujudkan kota yang bersih, indah dan teratur seperti yang diharapkan seluruh masyarakat.
          Dari huraian di atas dapat disimpulkan bahawa keberadaan sampah di Medan menjadi masalah penting yang harus ditanggulangi dengan berbagai cara pendekatan yang benar dan dilaksanakan secara terpadu.
Adapun strategi yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah ini antara lain melalui strategi fasilitatif, pendidikan, pembujukan dan kuasa. Strategi fasilitatif yang dilakukan antara lain misalnya penyediaan fasiliti pembuangan dan jasa pembangunan sampah. Walaupun fasiliti telah tersedia, masalah sampah belum dapat teratasi dengan baik. Hal ini dikeranakan masih kurangnya kesedaran masyarakat dalam menjaga kebersihan. Ternyata penyelesaian masalah tidak cukup hanya dengan penambahan fasiliti, akan tetapi tentunya harus disertai dengan pendekatan baik secara persuasif dan hukum. Pendekatan persuasif yang dilakukan antara lain melalui jalur pendidikan dan pembujukan. Melalui pendidikan dapat dilakukan dengan penanaman kesedaran cinta lingkungan sejak kecil. Adapun program baru yang dilakukan pemerintah untuk membentuk cinta lingkungan iaitu melalui penerapan program Medan Bestari kepada anak-anak sekolah dasar. Anak-anak sekolah dasar mulai ditanamkan untuk cinta kebersihan dari tingkat sekolah dasar sehingga diharapkan ketika mereka dewasa kelak, dapat peduli dengan keadaan lingkungan sekitar.
Selain melalui jalur pendidikan, pemerintah juga memberikan penyuluhan dan bimbingan mengenai pentingnya menjaga sanitasi lingkungan. Pada waktu-waktu tertentu diadakan penyuluhan yang juga menghadirkan elemen masyarakat seperti lurah atau camat (dato’ kampung). Dengan demikian diharapkan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sihat.   
              Pada strategi kuasa, dijalankan hukum sebagai penegak keadilan. Strategi ini memuat sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Hukuman telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah. Biasanya hukuman dapat berupa peringatan maupun denda. 

CADANGAN
Agar suatu mesej dapat disampaikan dengan baik tentunya diperlukan media perantara yang baik. Kerana sasaran utamanya adalah masyarakat, maka media yang dipilih adalah media yang memiliki jangkauan yang luas dan dapat menarik perhatian dari masyarakat, baik media cetak maupun elektronik. Penggunaan media cetak misalnya dengan pemuatan mesej melalui majalah, tabloid dan keratan akhbar. Penyampaian mesej tentang sanitasi lingkungan dapat pula melalui televisyen, radio maupun internet. Agar dapat menarik perhatian, mesej dibuat semenarik mungkin, kreatif serta mengandung istilah yang mudah diingat. Pemasangannya juga diatur sedemikian rupa. Pada media cetak mesej dimuat pada rubrik yang biasanya banyak dibaca oleh masyarakat. Penyampaian mesej dapat dibuat sebaik mungkin misalnya dengan menampilkan pelakon atau komedian terkenal. Mesej juga dapat disampaikan melalui melalui situs-situs yang sering diakses oleh masyarakat.
Pendekatan secara persuasif juga memerlukan adanya kontak interpersonal antara sumber dengan sasaran. Cara ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan melalui pertemuan yang dapat melibatkan seluruh elemen dari masyarakat, ataupun dengan memasukan mesej-mesej tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan pada acara-acara yang banyak dihadiri masyarakat. Misalnya pada khutbah Shalat Jum’at ataupun pada ceramah perayaan hari-hari besar agama. Penyampai mesej memiliki peran yang besar terutama dalam keberhasilan penerimaan mesej oleh masyarakat. Dalam hal ini, sebaiknya dipilih penyampaian mesej yang memiliki kharisma, dihormati atau memiliki kemampuan untuk menyampaikan mesej secara kocak. Mesej yang lucu biasanya akan lebih mudah untuk diterima dan diingat.
Komunikasi yang baik memiliki tujuan yang baik pula pada jangka panjang maupun jangka pendek. Demikian halnya pada usaha penyampaian mesej tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan. Tujuan program ini secara jangka pendek adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Sedangkan secara jangka panjang program ini bertujuan menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tujuan jangka pendek dapat dicapai terutama dengan menggunakan peraturan-peraturan yang telah diatur oleh undang-undang atau hukum, yang pelaksanaannya dapat dipaksakan serta memberikan sanksi yang tegas bila peraturan tersebut dilanggar. Adapun tujuan secara jangka panjang dapat melalui pendekatan persuasif iaitu melalui jalur pendidikan dan penyuluhan.
Banyak cara yang dapat ditempuh dalam penyelesaian masalah sampah. Namun dapat dikatakan bahwa pendekatan secara persuasif adalah yang paling baik. Pada pendekatan secara persuasif diharapkan adanya perubahan pola fikir masyarakat sehingga pada akhirnya dapat lebih menyadari pentingnya sanitasi lingkungan. Pada pendekatan melalui jalur hukum, program yang dijalankan hanya akan dapat berhasil jika ada ketegasan mengenai aturan yang dibuat. Pelaksanaannya bersifat mengikat, tanpa adanya perubahan dari pola fikir. Namun jika kita ingin menciptakan lingkungan yang bersih dalam jangka waktu yang pendek, cara ini merupakan yang paling baik.



KESIMPULAN

            Sampah merupakan masalah sosial yang tidak pernah usai untuk dibahas kerana jumlahnya semakin bertambah hari ke hari. Kota Medan adalah kota yang tidak pernah luput dari masalah sampah dan lingkungan kerana masalah ini adalah masalah serius yang harus mendapat perhatian dan kesedaran dari masing-masing pihak.  
           Tingkat kesedaran masyarakat kota Medan dalam membuang sampah dan menjaga lingkungan masih sangat kurang. Berbagai penyuluhan dan nasihat dari pemerintah daerah selaku pemerintah di wilayah ini telah dilaksanakan. Penyediaan infrastruktur seperti tempat pembuangan sampah tidak digunakan masyarakat semaksima mungkin. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampah masih berserakan tanpa terurus.
            Masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai seharusnya ditertibkan ke tempat yang lebih selesa untuk kehidupan mereka kerana keadaan lingkungan persekitaran sungai tidak baik bagi kesihatan mereka.
            Kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam menangani serta mengurangi masalah sampah sangat diharapkan. Upaya yang dapat dilakukan dapat berupa pembujukan, penyuluhan, pendidikan dan dapat juga berupa hukum. Disamping itu dapat ditempuh dengan beberapa cadangan yang dibuat semenarik mungkin agar masyarakat dapat tergugah hatinya dan sedar akan lingkungan.
Diharapkan pada tahun berikutnya, kota Medan dapat menjadi kota yang bersih dan sihat sehingga dapat mejadi salah satu tempat pelancongan terbersih di Indonesia yang didukung dengan keindahan alamnya.

1 komentar:

GLORIA'S LOAN COMPANY mengatakan...

Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
JENIS PINJAMAN KAMI
Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.

Data pemohon:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Seks:
5) Bekerja:
6) Nomor Telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Penghasilan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Periode pinjaman:
11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
{gloriasloancompany@gmail.com} atau
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Salam Hormat

Pengalaman Membuat Surat Keterangan Berbadan Sehat Jasmani dan Rohani serta Bebas Narkoba di RSU Pirngadi Medan

Tanggal 26 Juli 2019, sekitar jam 9 pagi saya mendapat WA dari bagian kepegawaian kampus untuk melengkapi berkas salah satunya adalah mengur...